Spanyol Juara Euro 2012

Setelah ditunggu - tunggu akhirnya Spanyol memenangkan Piala Eropa 2012 Dengan skor 4 0 melawan italia tadi malam berikut berita tentang Spanyol Spanyol mencetak sejarah. Usai menggagahi Italia di babak final Piala Eropa 2012, Senin (2/7) dini hari WIB, tim Matador berhasil keluar sebagai juara Euro 2012.

EA Luncurkan Trailer The Sims 3 Diesel Stuff

Pastinya sudah tau dengan game sosial ini yaitu "The Sims" sekarang kembali hadir Sims 3 dengan fitur lebih terbaru langsung saja kita baca beritanya

Android Ice Cream Sandwich dan samsung nexus

Google telah secara resmi meluncurkan OS android versi terbaru dengan nama Ice Cream Sandwich adalah update terbaru Sistem Operasi yang sedang naik daun saat ini, Android. Android ICS atau Android 4.0.

Samsung Galaxy Note 2 Akan Hadir

Setelah ditunggu akhirnya Samsung punya rencana sendiri dengan penerus Samsung Galaxy Note. Melihat jadwal edar awalnya Oktober 2011, banyak yang berasumsi bakal sama untuk tahun ini, meskipun nyaris tak terdengar kabarnya. Apalagi ketika muncul gosip memang sengaja disembunyikan

5 Mei 2012

SINOPSIS “BEKISAR MERAH” (AHMAD TOHARI)


Novel Bekisar menceritakan mengenai kehidupan Masyarakat Karangsonga. Kesehariannya, mereka sebagian besar bekerja sebagai penderas Nira kelapa untuk dibuat gula merah. Oleh karena itu, mayoritas mereka adalah kalangan bawah yang hanya untuk makan saja susah.
Di dalamnya menceritakan pasangan suami istri bernama Darsa dan Lasiah yang harus menanggung kehidupan yang berat. Darsa yang penderes, beristerikan Lasi yang cantik dan berkulit putih, yang mempunyai nilai fisik di atas rata-rata isteri-isteri para penyadap lain. Ternyata Lasi merupakan keturunan campuran antara mbok Wiryaji dengan seorang tentara Jepang yang setelah pernikahannya, tidak pernah kembali ke desa dan hilang tidak tentu rimbanya-kabarnya ditahan Belanda.
Kemiskinan penduduknya sangat tergambar detil di dalam novel ini. Pemahaman kondisi sosial masyarakat miskin, yang erat kaitannya dengan struktur perdagangan gula yang tidak pernah adil, digambarkan dengan sangat rinci. Kekuatan lain dari novel-novelnya adalah pemaparan yang sangat artikulatif tentang alam pedesaan. Pembaca seolah dibawa ke alam pedesaan hingga dapat merasakan angin sejuk pagi hari yang semilir, menyaksikan burung jalak yang memberi makan anak-anaknya, kelentang-kelentung bunyi pongkor (bambu untuk menadah getah nira), ataupun gemericik sungai Kalirong yang jernih yang airnya mengalir lewat batu-batu berlumut. Pemahaman tentang masalah sumberdaya alam juga sangat dalam, misalnya tentang perusakan hutan tutupan oleh penduduk setempat karena faktor kemiskinan mereka. Tidak ada alternatif untuk memperoleh keuntungan sedikit lebih, dengan ‘mencuri’ kayu sebagai bahan bakar membuat tengguli, bahan gula merah.
Adapun konflik pembuka dalam novel ini adalah masyarakat Karangsonga harus bertaruh nyawa ketika sedang memanjat pohon kelapa untuk mengambil nira. Demikian juga nasib Darsa. Karena jatuh, yang dalam kebiasaan masyarakat disebut sebagai “kodok melompat” (pantang untuk menyebut jatuh dari pohon kelapa—sebagai pengingkaran rasa takut komunal), Darsa sempat menderita kelainan di sekitar alat reproduksinya, lemah pucuk. Dia pun, karena miskin, hanya dirawat oleh seorang dukun bayi, Bunek. Lasi dengan setia tetap menemani suaminya meski dalam kondisi lemah dan selalu ngompol. Lama kelamaan, karena pengobatan intensif yang dilakukan Bunek terutama pada sekitar selangkangan Darsa, diapun bisa pulih kembali. Pada malam “kebangkitan kembali” si Darsa, Bunek minta agar dicobakan pada Sipah, perawan tua anak Bunek sendiri. Darsa yang memang berada pada pilihan sulit akhirnya mau menerima tawaran itu. Hingga berujung pada kepergian Lasipah ke kota untuk meninggalkannya. Ia pun menikah dengan anak Bunek.
Cerita lalu banyak membedah batin Lasi. Sebagai perempuan desa yang cantik yang telah terbiasa hidup dengan segala kemiskinannya selama dua puluh empat tahun, secara tiba-tiba dihadapkan dengan norma-norma kehidupan kota besar yang amat sangat asing baginya. Dia yang ditampung sementara oleh ibu Koneng, pengelola warung tempat para sopir truk mampir yang juga menjadi tempat berpangkalnya para perempuan “pacar” para sopir truk, menyaksikan nilai-nilai sosial yang teramat sulit dipahami oleh seorang perempuan desa yang sederhana dengan tingkat pendidikan yang rendah. Misalnya, keintiman lelaki dan perempuan yang selama ini dipahami sebagai perilaku yang didasari oleh percikan jiwa dan cinta, di warung itu bisa terjadi dengan begitu gampang, oleh siapa saja, dengan dasar beberapa lembar uang kertas.
Singkat cerita, Lasi, yang mempunyai kelebihan bentuk tubuh dan wajah yang indah, menjadi “barang dagangan baru” yang langka dan sangat berharga bagi ibu Koneng, yang lalu diserahkan ke Ibu Lanting, mucikari tingkat tinggi yang melayani para pejabat, dengan imbalan sebentuk cincin berlian. Para pejabat pemerintah saat itu diceritakan mempunyai kebiasaan mencari “pacar” atau isteri kesekian yang mempunyai wajah mirip orang Jepang. Ini akibat dari perilaku latah birokrat karena Pemimpin Besar-nya memasukkan seorang geisha ke istana dan akhirnya menjadi ibu negara. Klop sudah, dengan Lasi. Dia yang mempunyai wajah seorang perempuan Jepang, menjadi incaran para pejabat. Diapun lalu ditukar dengan sebuah mobil Mercedes dan beberapa puluh juta rupiah oleh ibu Lanting kepada Pak Handarbeni, seorang overste purnawira yang menjadi pejabat, berumur hampir enampuluh lima tahun, gemuk, dan sudah mempunyai dua isteri. Lasi-pun menjadi seekor bekisar yang menjadi pajangan di rumahnya yang baru dan mewah di Slipi. Bekisar adalah peranakan ayam hutan dan ayam kampung yang mempunyai keindahan bentuk, bulu, dan kokoknya. Biasanya jenis ayam ini untuk hiasan dalam kandang indah oleh para orang kaya.
Lasi, yang akhirnya dikawini Pak Handarbeni (perkawinan main-main menurut istilah Lasi), menikmati segala kemewahan materi yang tidak pernah terbayangkan oleh bekas seorang isteri penderes nira dari desa Karangsoga. Namun di balik segala kemewahan materi, penderitaan batin Lasipun amat berat. Dia merindukan desanya, emaknya, dan Kanjat, teman sepermainannya waktu sekolah yang sekarang sudah menjadi mahasiswa dan hampir lulus. Pertemuan-pertemuan dengan tokoh-tokoh lama dalam hidupnya membuat Lasi makin linglung karena berdiri di antara dua nilai kehidupan yang dipisahkan oleh jurang yang teramat dalam.

sumber : http://achmadadieb.wordpress.com

Manusia dan Cinta kasih

Manusia Dan Cinta Kasih

Memanusiawikan manusia melalui pemahaman konsep keadilan, penderitaan, cinta kasih, tanggung jawab, pengabdian, pandangan hidup, keindahan dan kegelisahan

Manusia dan Cinta Kasih

Cinta secara sederhana bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati antar dua makhluk.
Samapai dengan sekarang ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa cinta itu tidak lebih dari sekedar perasaan menyenangkan yang untuk mengalaminya orang harus terjatuh ke dalamnya.

Sikap semacam itu pada hakikatnya berdasar pada pendapat-pendapat berikur:

  • Banyak orang melihat masalah cinta ini pertama-tama sebagai masalah dicintai dan bukan masalah mencintai
    Masalah cinta adalah masalah objek dan bukan masalah bakat
    Mencampuradukan antara pengalaman mula pertama jatuh cinta dan keadaan tetap berada dalam cinta.

Cinta mempunyai hubungan pengertian dengan kasih sayang, kemesraan (perasaan simpati yang akrab), belas kasihan, dan aktivitas pemujaan (wujud cinta manusia pada Tuhan) .
Kasih Sayang, adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang.

Berbagai bentuk kasih sayang:

  • Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap aktif sementara anak bersikap pasif (dampaknya anak takut, kurang berani menyatakan pendapat, minder, tidak percaya diri)
  • Kasih sayang dimana orang tua bersikap pasif sementara si anak bersikap aktif.
  • Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap pasif sementara sianak juga bersikap pasif.
Cinta kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Dengan denikian dua kata cinta dan kasih memiliki arti tersendiri. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih bersumber dari cinta yang mendalam. Cinta sendiri member arti memiliki peranan penting dalam suatu kehidupan, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan. Cinta juga bisa diartikan dalam arti lain yaitu pengikat yang kokoh antara manusia dan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas, dan mematuhi perintahnya.

Manusia dalam kehidupannya selalu mempunyai rasa cinta, namun rasa cinta ini banyak dari sebagian orang tidak mendalami akan rasa kasih yang ada dalam cinta itu sendiri, karena rasa cinta saja belum cukup kalau belum dibarengi dengan rasa kasih, karena cinta itu sendiri rasa suka terhadap lawan jenis dan rasa ingin memiliki seutuhnya. Apabila rasa cinta tak dibarengi dengan rasa kasih maka akan timbul rasa cinta sesaat. Karena kasih itu sendiri memiliki arti cinta yang mendalam, dalam artian cinta belum pasti kasih, sedangkan kasih sudah pasti cinta. Rasa suka seseorang inilah yang kita rasakan akan memberikan rasa cinta kasih.

Cinta adalah makna yang tersirat dalam hati, sedangkan kasih makna yang tersurat dalam perbuatan, karena kasih lebih memiliki arti rasa belas kasihan dan rasa ingin melindungi. Dengan adanya kasih cintapun semakin sempurna. Karena kata cinta dan kasih tidak bisa dipisahkan. Rasa saling membutuhkan, rasa saling memiliki, dan rasa saling mengasihi. Semuanya ada pada diri manusia yang memiliki rasa cinta dan kasih.

Semuanya dengan adanya rasa cinta dan kasih didalamnya, maka cinta semakin kekal dalam pencitraannya. Cinta pertama di awal dari Adam dan Hawa, kemudian dilanjutkan oleh Rama dan Sinta, dan cinta itu dibawa mati oleh Romeo dan Juliet. Dengan demikian cinta selalu ada awal dan ada akhir. Namun cinta tak akan pernah musnah.

sumber : lifestyle.kompasiana.com


Manusia Dan Budaya

Manusia & Budaya

Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.

Pengertian Budaya dan Kebudayaan

- Pengertian Budaya dan KebudayaanBudaya     = Daya dari budi yang                    berupa cipta, karsa dan rasa.
- Kebudayaan    =  Hasil dari cipta, rasa dan karsa

Kebudayaan Berasal Dari Kata Sansekerta “BUDDHAYAH “ , yang merupakan bentuk jamak dari  kata “BUDDHI” yang berarti  budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budhi atau akal

Culture, merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan (Mengolah tanah atau bertani). Dari asal arti tersebut yaitu “colere” kemudian “culture” diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam.

PENGERTIAN MANUSIA DAN BUDAYA MENURUT BEBERAPA TOKOH

  • Menurut R. Linton (The Cultural Background of Personality)

Kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentukannya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.

  • Menurut Melville J. Herskovits

Kebudayaan adalah “ Man made part of the environment “ (bagian dari lingkungan manusia)

  • Menurut Dawson (Age of The Gods)

Kebudayaan adalah cara hidup bersama (culture is common way of life)

  • Menurut J.V.H. Deryvendak

Kebudayaan adalah kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku dalam suatu masyarakat tertentu

  • Menurut Prof Dr. Koentjaraningrat

“Kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar”.

  • Menurut Menurut Ki Hajar Dewantara 

“Kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat”

  • Menurut Sultan Takdir Alisyahbana

Kebudayaan adalah
manifestasi dari cara berfikir

Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  • kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia;

  • kebudayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar; dan

  • kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.



 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More