sebelum kita tahu betul apah itu Sistem Infomasi Akuntasi (SIA)
terlebih dahulu kita mengenal pengertian Sistem yaitu Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan
Sistem itu sendiri terbagi menjadi dua bgia yaitu Sistem lingkarang terbuka dan Sistem lingkaran tertutup suatu Sistem pun harus memiliki tiga unsur yaitu; input, proses dan output dan barulah dapat dikatakan sebuah Sistem.
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan termasuk
komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi tenaga pelaksananya dan laporan
yang terkoordinasikan secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data keuangan
menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen didalam suatu organisasi untuk dapat mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak
ekstern.
Dalam S.I.A ada dua pemakan informasi akuntansi yaitu :
- Pihak ekstern
- para langganan
- para supplier
- para pemegang saham
- para pegawai
- para pemberi pinjaman
- instansi pemerintah
2. Pihak Intern
SIA menyiapkan informasi bagi manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan juga mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.
PENGENDALIAN INTERN
adalah sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua
metode dan ukuran yang ditetapkan dalam perusahaan
Menurut Mulyadi (1993:165) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Unsur-Unsur Pengendalian Intern yaitu :
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
2. Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
3. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan , hutang, pendapatan dan biaya.
Dalam organisasi, transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.
4. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi.
Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktek yang sehat dalam pelaksanaannya.
5. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktek yang sehat semuanya sangat tergantung pada manusia yang melaksanakannya.
Tujuan Pengendalian Intern
1. Menjaga catatan dan kekayaan organisasi
Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalahkan atau hancur karena kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi dengan pengendalian yang memadai.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Manajemen memerlukan informasi keuangan yang teliti dan andal untuk menjalankan kegiatan usahanya. Banyak informasi yang digunakan oleh manajemen untuk dasar pengambilan keputusan penting. Pengendalian intern dirancang untuk memberikan jaminan proses pengolahan data akuntansi akan menghasilkan informasi keuangan yang teliti dan andal.
4. Mendorong efisiensi.
5. Pengendalian intern ditujukan untuk mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala kegiatan bisnis perusahaan dan untuk mencegah penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak efisien.
6. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapkan kebijakan dan prosedur. Struktur pengendalian intern ditujukan untuk memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan perusahaan
Aplikasi S.I.A
Alur Sistem Informasi Akuntansi
Terbagi dalam dua bagian:
1. Daur Operasional, yang merupakan daur dari mulai terjadinya transaki sampai terekamnya transaksi tersebut ke dalam bentuk dokumen. Terbagi dalam 4 daur (sub
sistem)
• Sub Sistem Pendapatan, yang mencakup kegiatan penjualan barang atau jasa yang
merupakan faktor output atau produk perusahaan.
• Sub Sistem Pengeluaran, yang mencakup kegiatan pengadaan bahan baku, barang
dagangan, bahan pembantu berikut biaya faktor input lainnya.
• Sub Sistem Produksi, yang mencakup kegiatan manufaktur yang mengubah bahan
baku menjadi produk.
• Sub Sistem Keuangan, yang mencakup kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang
sebagai akibat dari daur pendapatan, pengeluaran dan produksi.
2. Daur Penyusunan laporan, yaitu daur yang mengubah dokumen hasil rekaman
transaksi yang berasal dari daur operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk
laporan keuangan untuk pihak eksternal maupun laporan manajemen yang ditujukan
untuk pihak internal perusahaan.